Investasi Atas Dasar Ngayah Dalam Menjalankan Swadharma Sebagai Pemuda Hindu Di Masa Pademi Covid-19

Om Swastiastu, Pandemi Covid-19 sampai saat ini masih menjadi topik perbincangan yang hangat di belahan dunia, termasuk negara Indonesia. Sejak pertama kali Indonesia mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada hari Senin tanggal 2 Maret 2020 yang di umukan langsung oleh Presiden Jokowi di Istana Presiden, hingga saat ini hari Senin 2 November 2020 berdasarkan data pemerintah hingga senin pukul 12.00 WIB kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 415,402 orang ( Sumber: Kompas.com). Perkembangan virus ini ini cukup pesat sehingga kasus orang yang positif terinfeksi setiap hari semakin bertambah, baik jumlahnya maupun daerah yang terdampak.

WHO (world health organization) telah menetapkan wabah virus corona sebagai pandemik global. Pada tanggal 10 Maret 2020, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebereyesus menuliskan surat kepada Presiden Jokowi untuk meningkatkan mekanisme tanggap darurat menghadapi Covid-19 melalui deklarasi nasional. Berkaitan dengan itu dalam rangka pencegahan penyebaran virus Corona dan memutus rantaib penularanya sejak tanggal 15 Maret 2020 pemerintah mengeluarkan strategi dan kebijakan mulai dari kebijakan belajar dari rumah, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga saat ini memasuki era tatanan normal baru “New Normal”.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menjelaskan, new normal adalah perubahan perilaku dimana warga tetap bisa menjalankan aktivitasnya namun tetap dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Pandemi virus Corona (Covid-19) yang tengah dihadapi oleh seluruh masyarakat di dunia memaksa manusia melakukan perubahan sosial dan beradaptasi untuk berdamai dengan virus yang berbahaya ini. Penerapan new normal bertujuan untuk mempercepat penanganan Covid-19 dalam aspek kesehatan-ekonomi. Dilansir dari merdeka.com Minggu, (30/8/2020) Menkon Airlangga mengatakan skenario dari kondisi normal baru ini bertujuan untuk memperkuat dari sisi kesehatan dan juga ekonomi.

Perubahan menuju perilaku new normal pun tidak mudah diterapkan. Dibeberapa kelompok masyarakat tidak jarang banyak ditemukan pelanggaran yang mengabaikan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. Hal ini menggambarkan tingkat kepatuhan masyarakat terhadap akan kesadaran implementasi protokol kesehatan sangat kurang. Maka dari itu dibutuhkan peran seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah untuk bergotong royong guna mewujudkan terjadinya perilaku new normal yang berlangsung secara cepat (revolusi). Dalam penanganan virus Covid-19 yang menjadi garda terdepan adalah dokter dan tenaga medis, namun dalam upaya untuk mengatasi permasalahan yang terjadi saat ini harus dari semua elemen masyarakat, kalangan pemuda termasuk pemuda hindu.

Berdasarkan historis perjalanan sejarah bangsa, kaum pemuda selalu memainkan peran penting dan revolusi dalam segala situasi. Pemuda selalu menjadi penggerak kebangkitan bangsa, seperti halnya kebangkitan pemuda tertuang dalam hari sumpah pemuda 28 oktober 1928. Usia muda adalah masa yang paling optimal untuk menciptakan perubahan, Soekarno pernah berujar seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia. Diberbagai pidatonya, Soekarno kerap berseru “Beri aku seribu orang tua, aku bersamanya mereka kiranya dapat mencabut gunung semeru dari akarnya. Akan tetapi beri aku 10 pemuda, yang bersemangat dan berapi-api kecintaanya terhadap bangsa dan tumpah darahnya saya akan bisa menggemparkan seluruh dunia” pernyataan ini telah meneguhkan kembali akan peran besar pemuda di setiap masanya.

Generasi pemuda dalam hal ini adalah pemuda hindu sampai saat ini harus terus bergerak dan melakukan perubahan dalam menjalankan kewajibanya sebagai pelopor kemajuan dan kebangkitan bangsa . Situasi bangsa ini sedang menghadapi masa pandemi virus Corona (Covid-19, Maka disinilah peran pemuda hindu, sebagai sosok yang muda, yang dinamis, penuh semangat dan energi serta optisme yang tinggi sangat diperlukan untuk menjadi agen perubahan yang bergerak dan berusaha ikut membantu pemerintah dalam percepatan penanganan virus Corona (Covid-19).

Dalam perspektif hindu, Hakekat hidup itu adalah gerak (karma). Dalam Kitab Bhagavad gita III.5 disebutkan “tidak ada seorang pun yang dapat hidup bahkan dalam sekejap tanpa melakukan tindakan ; setiap orang tidak dapat menahan dorongan alam untuk bertindak”. Artinya apa? Dengan adanya situasi pandemi saat ini, bukan berarti kita sebagai pemuda hindu hanya terdiam, pasrah akan kondisi tanpa melakukan sesuatu apapun. Sudah seharusnya kita sadar dan memikirkan apa yang bisa dilakukan, kotribusi apa yang bisa diberikan terhadap bangsa selama masa pandemi ini. Sebagai generasi muda hindu kita dituntut untuk berinovasi agar tetap produktif di situasi pandemi Covid-19.

Lantas kontribusi atau inovasi apa yang bisa dilakukan sebagai pemuda hindu selama masa pandemi ini berlangsung? dalam agama hindu kita mengenal yang namanya swadharma yaitu kewajiban diri sendiri yang terdiri dari atas dharma agama dan dharma negara. Dharma agama dan dharma negara tidak bisa terpisahkan dalam menjalankan kehidupan sosial masyarakat. Maka dari itu, adapun solusi yang diberikan berdasarkan swadharma sebagai pemuda hindu di masa pandemi ini yakni dengan melakukan investasi atas dasar ngayah. Investasi yang berasaskan ngayah berarti suatu tindakan, pemberian atau pengorbanan secara tulus iklas tanpa mengharapkan upah atau imbalan.

Investasi awal yang bisa dilakukan oleh pemuda hindu di masa pandemi bisa dimulai dari investasi artha. Seperti kita ketahui bersama dampak dari pandemi bukan hanya dari sektor kesehatan akan tetapi sektor prekonomian juga terkena dampak serius. Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk membiayai perang melawan corona. Dilansir dari RMco.id Senin, (29/82020) dalam rangka mempercepat penanganan virus corona pemerintah membuka rekening donasi yang dikelola langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sehubungan dengan itu sebagai warga negara Indonesia yang baik sudah seharusnya pemuda hindu untuk ikut berpartisipasi, bergotong royong dengan mendermakan sedikit artha (uang atau barang) guna membantu pemerintah dalam penanganan pandemi virus Corona. Sesuai dengan ajaran agama hindu “Tattvam Asi” sebagai mahluk sosial pemuda hindu harus merasa terpanggil untuk menolong, membantu serta meringankan penderitaan yang terkena dampak pandemi ini. “ Barang siapa yang memberikan dana punia maka ia sendirilah yang akan menikmati buah (pahala) dan kebajikan itu. (Sarasmucaya, Sloka 169).

Selain investasi artha dimasa pandemi, pemuda hindu juga bisa investasi vidya (pengetahuan) dan investasi dharma (karya). Di era revolusi industri 4.0 banyak hal yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada, oleh karena pemuda hindu harus berada di garda terdepan dalam menyikapi masa pandemi ini dengan kreatifitas dan kontribusi dalam dunia pendidikan dan sosial. Pemuda hindu harus mengambil peran sebagai agen sosial of control dengan cara investasi vidya (pengetahuan) kepada masyarakat. Di era revolusi industri 4.0 arus informasi sangat begitu cepat, pemuda hindu dapat memanfaatkan teknologi informasi yang ada yaitu mengadvokasi kesehatan masyarakat, dengan cara menggencarkan, ajak dan galakan edukasi tentang protokol kesehatan di masa new normal. Edukasi yang bisa dilakukan adalah mengkampanyekan, mengajak masyarakat secara langsung atau juga bisa memanfaatkan media sosial untuk mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker saat beraktifitas, menjaga jarak fisik hingga menjaga pola hidup sehat atau olahraga. Hal itu bisa dilakukan secara bertahap mulai dari lingkungan keluarga, teman, kerabat hingga ruang lingkup besar yakni masyarakat sekitar.

Pemerintah telah menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19, akan tetapi masih banyak beberapa kelompok masyarakat yang belum sadar akan himbauan tersebut. Sehingga selaku generasi muda hindu, yang tidak kalah penting adalah mampu memberikan contoh atau panutan yang baik terhadap masyarakat dengan cara investasi dharma (karya) . Investasi dharma bisa dilakukan mulai dari membangun aksi solidaritas gotong royong masyarakat seperti bagi-bagi masker, cairan disinfektan, membuka donasi bantuan, serta menjadi relawan Covid-19. Hal paling sederhana dari wujud implementasi investasi dharma di masa pandemi adalah membangun kesadaran dari diri sendiri untuk mematuhi himbauan pemerintah dalam hal ini sebagai guru wisesa sehingga tetap terhindar dan aman dari virus yang mewabah di Indonesia.

Sudah menjadi hak dan kewajiban pemuda hindu untuk ikut serta dalam penanganan dan penyelamatan negara dari pandemi Covid-19 ini, sesuai Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut berpartisipasi dalam upaya pembelaan negara. Membela negara bukan hanya dalam wujud perang senjata, melainkan juga dalam perang melawan Covid-19 dengan berbagai cara seperti investasi artha, investasi vidya dan investasi dharma. Namun perlu dicatat bahwa dalam melakukan ketiga investasi tersebut dimasa pandemi harus berdasarkan ngayah. Investasi yang berdasarkan ngayah berarti dilandasi oleh spirit kolektifitas dalam ranah sosial, spirit ketulus iklasan secara kultural dan juga spirit bhakti dalam ranah agama. Tidak ada perbuatan yang sia-sia di dunia ini, agama hindu percaya dengan adanya karma phala, hukum kausalitas bahwa setiap perbuatan akan mendatangkan hasil. Ketika kita menanam benih kebaikan maka benih kebaikan itu yang akan kita petik demikian pula sebaliknya. “Engkau berhak melakukan tugas kewajibanmu yang telah ditetapkan, tetapi engkau tidak berhak atas hasil perbuatan. Jangan menganggap dirimu penyebab hasil kegiatanmu, dan jangan terikat pada kebiasaan tidak melakukan kewajibanmu” Bhagavad Gita II.47. Maka dari itu sebagai pemuda hindu, tetaplah produktif untuk berinvestasi kebaikan dimasa pandemi ini. Sesuai dengan ajaran “Vasudhaiva Kutumbakam” kita adalah bersaudara , maka dengan berasaskan rasa persatuan, gotong royong dan semangat ngayah seluruh komponen bangsa semoga pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi bangsa Indonesia bisa segera teratasi dengan baik cepat dan tuntas. Terima Kasih
Om Shanti, Shanti, Shanti om

Oleh : I Putu Andre Juliana/Pc Kmhdi Banggai